Pahlawan Indochina Raya

Pahlawan Indochina Raya

By: SoeDADANG Merdesa

Lelaku Modus operasinya adalah: tahun 2014 antara SoeJINPING buat perjanjian dengan SoeKOWI. Untuk membangun Infrastruktur Proyek OBOR: One_Belt_One_Road Jalur Perdangan Kapitalisme Global China lewat laut. Mengulang kesuksesan Jalur Sutera, jalur perdagangan lewat darat yang menghubungkan antara Peradaban Tiongkok, Hindustan, Persia, Mesir, Romawi, dan Afrika. Proyek turunan dari OBOR adalah Proyek Pulau Reklamasi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, untuk menghubungkan kota-kota satelit seperti kota Summarecon Bekasi, Cikarang City, Meikarta City Karawang dan kota dalam kota di Bandung alias Negara dalam negara. Puncaknya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN, di Pulau Kalimantan. Adapun DKI Jakarta dijadikan Kota Bisnis Global. Dimana semuanya diperuntukan untuk menampung Ratusan Juta Penduduk RRC yang eksodus dan ekspansif ke Negeri-Negeri NUSANTARA.

Kedua orang ini, SoeJINPING-SoeKOWI dengan cerdas memanfaatkan Amandemen UUD 2002, dimana UUD45ASLI sudah tak berlaku lagi, dengan konsekuensi secara legal-formal Indonesia sudah bubar, adapun bubar secara de vacto terjadi di tahun 2025, Siklus 80an tahun bertahannya sebuah Imperium. Ketika Indonesia sudah dikuasai secara sistemik-terstruktur-masif, lalu Urang Sunda, Garut, Batak, Minang, Palembang, Betawi, Jawa, Bali, Makassar, Minahasa, Maluku, Sumbawa, Madura dan Papua marah, SoeJINPING en Rekan dengan enteng membawa kasus penguasaan Nusantara ke MAHKAMAH INTERNASIONAL, maka Rakyat Indonesia dijamin kalah telak, sebab Negara sudah tak punya landasan bernegara yaitu UUD45Aseli dan Pancasila.

Dari zaman Mesir-kuno hingga Sunda-Modern, bila Undang-Undang Dasar negaranya dirubah, bukan berdasarkan Amanden yang benar, seperti yang termaktub di Pasal-pasal UUD45Aseli, yaitu Pasal Aturan Tambahan atau adendum, maka secara legal-formal Indonesia Sudah Bubar. Menuju kejayaan Indochina Raya, dimana SoeJINPING dan SoeKOWI sebagai Pahlawan sekaligus Bapak-Bangsa Negara INDOCHINA RAYA. Namun hal demikian, menjadi kesempatan emas bagi SoeDADANG untuk mendirikan REPUBLIK FEDERASI PASUNDAN, berdasarkan UUD45ASELI, PANCASILA dan BHINEKA TUNGGAL IKA, tentunyaahh… 😂🙏😍

#SoeDADANG

Pegiat #KhilafahPancasila sekaligus Imam Besar #IslamSundaIndahSekali

Batavia, 10 November 2022

REPUBLIK FEDERASI NUSANTARA

REPUBLIK FEDERASI NUSANTARA

By: SoeDADANG

Sedari dulu, Nusantara itu menganut Musyawarah-Mufakat. Banyak Nagari namun tak ada Nagari yang satu menghegemoni Nagari yang lain. Itulah yang menjelaskan kenapa dari Nagari Aceh hingga Nagari Papua ada budaya TUKAR SIRIH, dengan maksud untuk upacara sambutan terima tamu ketika Antar Nagari bertemu di Salah satu Nagari yang dipergilirkan.

Singkat cerita, namun sungguh disayangkan setelah Indonesia Merdeka, kok menganut sistem IMPERIUM, dimana dalam praktek Nagari Jawa mendominasi Nagari yang lain. Seharusnya Indonesia menganut REPUBLIK FEDERASI NUSANTARA. Resiko sebuah Nagari menganut IMPERIUM, sedari Zaman Mesir-Kuno hingga Sunda-Modern adalah terkena siklus Ketahanan 80an Tahunan. Maka secara ilmiah NKRI sebagai Negara yang menganut IMPERIUM mampu bertahan 5 tahun lagi, sebab sekarang di HUT RI Ke 75 Tahun. Apalagi di Era Reformasi UUD45ASELI telah dirubah dengan Amandemen UUD 2002, yang sejatinya secara legal-formal Indonesia sudah bubar. Gegara cara amandemen yang super keliru. Amandemen UUD itu bukan merubah, melainkan adendum, penambahan Pasal2, yang memang di #UUD45ASELI juga sudah ada aturan Pasal Tambahan.

Disisi yang lain, di Indonesia kini ada masyarakat yang masih menganut Sistem Musyawarah Mufakat, yang manusianya menyebar ke Seluruh Nusantara dan Internasional, untuk mempersatukan Nusantara agar tetap ber-MUSYAWARAH-MUFAKAT di Rumah Makan NASI PADANG yang dikelola Urang MINANG KABAU. Kembali ke BHINNEKA TUNGGAL IKA Sejati, tentunyaaahh…😍🙏😜

#SoeDADANG
Penggagas Republik Federasi Nusantara.

Batavia, 12 Oktober 2020

Yang Terpuji Karl Marx

By: SoeDADANG

Karl Marx bilang Agama itu candu bagi Rakyat tertindas. Yang dimaksud agama, bagi Karl Marx Allaihissalam adalah Gereja Imperium Katholik yang memalak pajak SEPERSEPULUHAN, alias Pajak 10% yang tentu saja sangat menindas Kaum Dhuafa. Gereja Imperium Katholik itu menganut sistem Imperium Romawi, sebab sejatinya berdiri 326 tahun setelah Yesus Allaihissalam wafat. Adapun Yesus Allaihissalam adalah Tokoh Revolusioner yang melawan Imperium Romawi yang menguasai Yerusalem.

Itulah yang menjelaskan kenapa di Jakarta ada Kedutaan Besar Vatican, yang merupakan Perwakilan dari Imperium Katholik di Roma.

Perlu diketahui kenapa Karl Marx Allaihissalam bisa berfikir Islami, gegara beliau baca literatur Peradaban Islam karya Ibnu Rush, Ibnu Taimiyah, Imam Ali, Nabi Muhammad SAW, Nabi Yesus Allaihissalam dan Nabi Sidharta Gautama Allaihissalam dan seterusnya, tentunyaaahh…😍🙏😜

#SoeDADANG
Imam Besar Islam_Sunda_Indah_Sekali.
#AkalBudiBorobudur

Batavia, 9 Oktober 2020

Atheis Kok Berbaptis Katholik

#Atheis Kok Berbaptis #KhilafahKatholik

By: SoeDADANG

Jadi teringat Peristiwa sekitar 10 tahun yang lalu, di Fesbuk ada 2 grup ATHEIS INDONESIA. SoeDADANG sebagai Ketum jaKar jaringan KAFIRLIBERAL, maka dg sendirinya ikut gabung di dua grup itu…

Selama setahun sayah ikuti, isinya selalu menyerang ke Agama Impor bagian varian dari Agama Islam, misalnya wahabi dan taliban, yg sejatinya adalah Aliran Politik..

Suatu ketika ada yang memposting kekejaman TALIBAN yang menghancurkan PATUNG MONUMENTAL BUDDHA di Afganistan. Lalu SoeDADANG ikut komentar dengan menyatakan ” Itulah kekerasan Agama Impor, sama halnya dengan Agama Impor bagian Katholik yang membantai Kaum Yahudi dan Muslim gegara tak mau bergabung dengan KATHOLIK secara DOGMATIS KATHOLIK. Dan ingat juga bagaimana KATHOLIK memusnahkan BANGSA INCA di Benua Amerika…!!!

Belumlah SoeDADANG bicara panjang lebar aku dibully sama banyak anggota dikedua grup ATHEIS INDONESIA. Mereka bilang jangan menyerang KEYAKINAN KATHOLIK kita lagi bicara politik…!!!

Lho siapa juga yang menyerang KEYAKINAN & DOGMA KATHOLIK..?? bukankah mereka dan SoeDADANG juga lagi bicara politik dari dogma Agama Impor..??

Sebab SoeDADANG merasa heran, orang2 atheis kok jadi pembela Agama Impor bagian KATHOLIK dan selalu menyerang Agama Impor bagian ISLAM..??

Singkat cerita, aku selidiki nama2 anggota dikedua grup ATHEIS INDONESIA, masyaalloooh… ternyata 98 % namanya ber-BAPTIS IMPERIUM KATHOLIK dan minimal KHILAFAH KATHOLIK..!!!

Semenjak itu SoeDADANG jadi trauma sama sesuatu yang berhubungan dengan PLURALISME dan TOLERANSI, sebab Gerakan Pluralisme dan Toleransi, dimana SoeDADANG berpuluh2 tahun ikut bergabung, adalah Gerakan yang dilakukan oleh Agama Impor Bagian KATHOLIK..!!!

Sejak itulah SoeDADANG menelusuri Gerakan Politik Katholik sejak jaman kolonial Belanda yang Protestan-Yahudi. Ternyata Syarikat Islam dipecah belah sama Romo Sneevliet yang tentu saja Katholik, lalu Snouck Hurgronje, dilanjutkan oleh Romo Pater Beek, pelaksana Peristiwa G30SPKI65 yang kemudian mendirikan CSIS yang kondang dan tajir pula dalam gerakan politik dan ekonomi di Indonesia hingga kini, bersama KOMPAS…

Di Pilgub DKI, kawan sayah yang mengaku sebagai Atheis, juga bernama baptis Khilafah-Katholik adalah pendukung AHOK, selalu menyerang sesuatu yang beraroma ISLAM…

Sekarang di Grup WA banyak juga grup yang bertemakan ISLAM, tapi memojokkan Varian dari Islam, di fesbuk banyak juga Grup kajian FILSAFAT tapi isinya memojokkan sesuatu yang beraroma ISLAM, dan lucunya mereka pake argumen yang dungu. Mungkin mereka anak2 muslim yang mendapat upah harian dari Agama Impor VS Agama Impor..

Akhirnya SoeDADANG berkesimpulan, “Bagi Imperium Katholik, tak mengapa Muslim di Indonesia itu mayoritas, tapi dibikin minoritas secara politik-ekonomi, dengan modus operandi dibuat Peristiwa TRAUMATIK sejenis G30SPKI65 dan Pemberontakan DI-TII, yang pada akhirnya INDONESIA TRAUMATIK TAK AKAN MAJU, Indonesia Cap Apa kok maju, tentunyaaahh…😍🙏✋

#SoeDADANG
Pegiat #KhilafahPancasila, sekaligus Imam Besar #IslamSundaIndahSekali.

Batavia, 29 Juni 2020,

Tolak UU No.2/2020 Corona, #RezimSontoloyo.

DI-TII & PKI

2 kali Si Kartosuwiryo minta izin ke KH. YUSUF TAUJIRI, (guru spiritualnya, ulama sufi Kesultanan Garut Darussalam, Uwa Akinya SoeDADANG) untuk dirikan DI-TII, tapi ditolak oleh KH. Yusuf Taujiri, sebab yg benar itu Si Soekarno, PANCASILA itu sama halnya identik dg PIAGAM MADINAH, Gegara ditolak, Masjid Darussalam Cipari, Wanaraja Garut diteror sama DI-TII selama 13 tahun. Adapun DI-TII jadi kejam, karena disusupi PKI, dan perlu diketahui, DI-TII persenjataannya sangat canggih dibanding TNI, sebab dapat pasokan dari CIA. Gegara teror DI-TII selama 13 tahun, Urang Garut jadi hingga kini mengidap traumatik, setiap 5 orang Garut kumpul, 3 orang dipastikan cenderung gila, termasuk SoeDADANG, cuma kalau SoeDADANG sadar kalau dirinya sakit jiwa, maka kemungkinan sembuhnya lebih besar. Di era #RezimSontoloyo, setiap 5 orang Garut kumpul, 6 orang dipastikan Gila, sebab Gegara #RezimSinting,
tentunyaaahh…✋🙏😍
Kini #SoeDADANG jadi benci sama DI-TII sekaligus PKI, keduanya dungu namun goblok, kok mau ajah diprovokasi sama #KapitalismeGlobalChina, #Taipan9Naga sekaligus #ImperiumKatholik yg munafik itu, tentunyaaahh..✋🙏😍

#SoeDADANG
Imam Besar Islam_Sunda_Indah_Sekali

Sawah Besar, 30 mei 2020

Tragedi Andalusia Dan Tragedi G30S65

Copas WAG dari ustadz Syamsul Balda

JENDERAL ADOLF ROBERTO

Suatu sore pada tahun 1525, penjara tempat orang tahanan terasa hening mencengkam.
Jenderal Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.

Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah² ketika ‘algojo penjara’ itu berlalu di hadapan mereka.
Karena kalau tidak, sepatu ‘jenggel’ milik tuan Roberto yang fanatik itu akan mendarat di wajah mereka.

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara² Ayat Suci yang amat ia benci.
_”Hai … hentikan suara jelekmu..!! Hentikan..!!!”_
teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakkan mata.

Namun apa yang terjadi?
Laki² di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu’nya.

Roberto bertambah berang.
Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk 1 orang.

Dengan congkak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang.
Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala.

Sungguh ajaib…! tak terdengar secuil pun keluh kesakitan.
Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata kepatuhan pada sang algojo, bibir keringnya hanya berkata lirih,
_”Rabbi, wa-anaa ‘abduka.”_

Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata,
_”Bersabarlah wahai ustadz … Insyaa Allah tempatmu di Syurga…”_

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustadz oleh sesama tahanan, ‘algojo penjara’ itu bertambah memuncak amarahnya.

Ia perintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras² hingga terjerembab di lantai.

_”Hai orang tua busuk..!!_
_Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?!_
_Aku tidak suka apa-apa yang berhubungan dengan agamamu..!!”_

Sang Ustadz lalu berucap,
_”Sungguh … aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yg amat kucintai, Allah Subhanahu wa ta’ala…_
_Karena kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk?_
_Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh.”_

Baru saja kata² itu terhenti, sepatu laras Roberto sudah mendarat di wajahnya.
Laki² itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah bersimbah darah.

Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah ‘buku kecil’.

Adolf Roberto bermaksud memungutnya. Namun tangan sang Ustadz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat².

_”Berikan buku itu, hai laki² dungu..!”_ bentak Roberto.

_”Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!”_ ucap sang ustadz dengan tatapan menghina pada Roberto.

Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu.
Sepatu laras berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari² tangan sang ustadz yabg telah lemah.
Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati.

Namun tidak demikian bagi Roberto.
Laki² bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yabg terputus.
Bahkan ‘algojo penjara’ itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur.

Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya penasaran.

Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh.
Mendadak algojo itu termenung.

_”Ah … sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan?_
_Ya, aku pernah mengenal buku ini,”_ suara hati Roberto bertanya-tanya.

Perlahan Roberto membuka lembaran pertama buku itu.

Pemuda berumur tiga puluh tahunan itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan² “aneh” dalam buku itu.
Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu.
Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol.

Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustadz yang telah melepas nafas-nafas terakhirnya.
Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam.

Mata Roberto rapat terpejam.
Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak².
Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto.

Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak²nya terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini.

Sore itu ia melihat peristiwa yamg mengerikan di lapangan _Inkuisisi_ (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia).
Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa.
Beribu-ribu jiwa Muslim tak berdosa berjatuhan di bumi Andalusia, Spanyol.

Di ujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang² besi yang terpancang tinggi.

Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.

Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup² pada tiang² salib, hanya karena tidak mau memasuki agama yang dibawa oleh para rahib..!

Seorang bocah laki² mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yabg telah senyap.
Korban² kebiadaban itu telah syahid semua.

Bocah mungil itu mencucurkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan.
Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi (ibu) yang sudah tak bernyawa, sembari menggayuti abayanya.

Sang bocah berkata dg suara parau, _”Ummi … ummi … mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa ….?_
_Ummi, cepat pulang ke rumah, ummi …”_

Bocah kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya.
Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat apa.
Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah.

Akhirnya bocah itu berteriak memanggil bapaknya, _”Abi … Abi … Abi …”_

Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika teringat kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

_”Hai … siapa kamu?!”_
teriak segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati sang bocah.

_”Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi,”_ jawab sang bocah memohon belas kasih.

_”Hah … siapa namamu bocah, coba ulangi..!”_ bentak salah seorang dari mereka.

_”Saya Ahmad Izzah …”_ sang bocah kembali menjawab dengan agak grogi.

Tiba² “plak! sebuah tamparan mendarat di pipi sang bocah.

_”Hai bocah …! Wajahmu bagus tapi namamu jelek. Aku benci namamu._
_Sekarang kuganti namamu dengan nama yg bagus._
_Namamu sekarang *’Adolf Roberto.*_
_Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yg jelek itu._
_Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh..!”_
ancam laki² itu.

Sang bocah meringis ketakutan, sembari tetap meneteskan air mata.
Anak laki-laki mungil itu hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi.

Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama mereka.

Roberto sadar dari renungannya yang panjang.
Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan.
Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustadz.
Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki itu.
Ketika ia menemukan sebuah ‘tanda hitam’ ia berteriak histeris, _”Abi … Abi … Abi ..!!.”_

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu.

Pikirannya terus bergelut dengan masa lalunya.
Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci Al-Qur’an milik bapaknya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya.

Ia juga ingat betul ayahnya mempunyai ‘tanda hitam’ pada bagian pusar.

Pemuda beringas itu terus meraung dan memeluk erat tubuh renta nan lemah.
Tampak sekali ada penyesalan yang teramat dalam atas ulahnya selama ini.
Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun alpa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut,
_”Abi … aku masih ingat alif, ba, ta, tsa …”_

Hanya sebatas kata itu yang masih terekam dalam benaknya.

Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya.

Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyiksanya habis²an kini tengah memeluknya.

_”Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuh Abi,_
_tunjukkan aku pada jalan itu …”_ terdengar suara Roberto memelas.

Sang ustadz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya.
Air matanya pun turut berlinang.
Betapa tidak, jika sekian puluh tahun kemudian, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini.
Sungguh tak masuk akal.
Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.

Sang Abi dengan susah payah masih bisa berucap,
_”Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu._
_Katakan saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy._
_Belajarlah engkau di negeri itu.”_

Setelah selesai berpesan, sang ustadz menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah,
_”Asyhadu an-laa Ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasullullah …’._

Beliau pergi menemui Rabbnya dg tersenyum, setelah sekian lama berjuang di bumi yg fana ini…

Kemudian…
Ahmad Izzah mendalami Islam dengan sungguh² hingga akhirnya ia menjadi seorang ulama besar di Mesir.

Seluruh hidupnya dibaktikan untuk Islam, sebagai ganti kekafiran yang di masa muda sempat disandangnya.

Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru dunia berguru dengannya.

Dialah … *”Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy.”*

—————–
Benarlah firman Allah swt …

_”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu._
_Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”_
(QS:30:30)

Masya Allah…!

Mudah2an Allah selalu membimbing kita di jalan Nya yang lurus, dan menyelimuti kita dengan cahaya-Nya yang tak pernah padam.

Selamat beraktifitas di hari yang penuh berkah ini, saudara-riku tercinta…
😌🙏❤💕

==============================

Berikut adalah tulisan SoeDADANG merespon tulisan yang diatas

Andalusia dan Peristiwa G30S65

By: SoeDADANG

Kejadian seperti Peristiwa Tragedi Andalusia, banyak dialami juga oleh Anak2 PKI, yang tentu saja Muslim. Namun Gegara orang tuanya dibantai sama NU yang identik dg Islam, akhirnya ketika dewasa jadi benci terhadap sesuatu yg beraroma ISLAM, maka di KTP mengisi kolom agama impor, sebagai KHILAFAH KATHOLIK, padahal Romo Pater Beek lah yang Pendeta Imperium Katholik, turut serta membantai PKI.

Sesungguhnya Peristiwa G30SPKI itu mengulangi Peristiwa ANDALUSIA, dimana ketika kekuasaan direbut kembali oleh IMPERIUM KATHOLIK, Kaum Muslim dan Yahudi dibantai apa bila tak ikut jadi golongan mereka.
Bagi Muslim dan Yahudi yang tak berminat jadi KHILAFAH KATHOLIK, mereka hijrah ke NUSANTARA bagian Minang Kabau untuk yang Muslim. Itulah yang menjelaskan kenapa nama2 Urang Minang beraroma Jazirah SPANYOL, seperti Yose, Afrizal, Aidil, Refly, Rizal Ramli… dan seterusnya…

Bagi Kaum Yahudi, yang tak berminat jadi Khilafah Katholik, maka mereka eksodus ke Sulawesi, Maluku dan Papua. Maka di Manado, zaman Hindia Belanda yang Khilafah Protestan, banyak sekali SINAGOG yang diperuntukkan untuk Ummat Yahudi. Namun di tahun 60an, Soekarno melarang adanya sinagog. Pasti ada alasan khusus kenapa Bung Karno membubarkan sinagog.
Sebab gegara Sinagog dan umatnya Yahudi dilarang, maka Ummat Yahudi di Manado, berganti jadi Kristen Protestan atau Katholik. Nah kemungkinan, itulah yang menjelaskan kenapa Rocky Gerung agak menghindar dari sebutan hal2 yang beraroma Agama dan Tuhan..
Semoga ditengah musim kedatangan #VirusCoronaChina, Kita sebagai Bangsa2 NUSANTARA, terbebas dari Tragedi Andalusia dan Peristiwa G30S65PKI,
tentunyaaahh…😊🙉😍

#SoeDADANG
Pengamat Gestur Keagamaan.

Batavia, 140420

FEODALISME ELIT SUNDA BELUMLAH USAI

FEODALISME ELIT SUNDA BELUMLAH USAI.

By. SoeDADANG

Kenapa ELIT SUNDA selalu rendah diri sama ELIT JAWA..??

Sebab ketika Pajajaran ngahiang alias membubarkan diri, di Pasundan tak ada KERATON, berbeda dengan Jogjakarta dan Solo masih tersisa itu KERATON hingga dipelihara sama HINDIA-BELANDA…

Ketika HINDIA BELANDA berkuasa di Pulau Jawa, selama 369 tahun, maka untuk kepentingan administrasi di Jawa Barat, maka didatangkan Elit Jawa untuk jadi Bupati diseluruh Tatar SUNDA…

Ketika Seluruh Rakyat Nusantara berjuang melawan BELANDA, yang bergerak berjuang melawan Belanda di PASUNDAN, adalah dari kalangan PESANTREN, bukan dari PARA MENAK yang memang pada dasarnya cuma jadi ABDI DALEM HINDIA BELANDA…

Tapi mentalitas sebagai ABDI DALEM hingga INDONESIA MERDEKA, belumlah menghilang, masih melekat hingga kini, itulah yang menjelaskan kenapa ELIT SUNDA masih FEODALISTIK seperti halnya ELIT JAWA. Kebawah menindas, sesama sederajat saling jegal, keatas menjilat KAPITALISME_GLOBAL_CHINA,

Kalau SoeDADANG mah bukan SUNDA, melainkan KESULTANAN GARUT DARUSSALAM,
tentunyaaahh…😍🙉😂

#SoeDADANG
Pengamat Gestur Politik.

Batavia, Rabu 010420

Aktifis, Politik Dan Rakyat

By Dadang Merdesa
Politik adalah seni tipu – muslihat untuk memperoleh pendapatan…

AKTIFIS adalah sarana berlatih bagaimana seseorang bertarung untuk memperoleh akses dan bagaimana untuk memperoleh UANG, sekaligus untuk peningkatan jadi POLITISI…

WAG adalah perangkat lunak untuk saling berbagi informasi yang punya nilai keUANGan…

PULSA adalah darah yg diproduksi oleh KAPITALISME, yang dibutuhkan oleh para POLITISI dan AKTIFIS…

Adapun RAKYAT adalah obyek eksploitasi untuk memperoleh UANG, tentunyaaahh…
Purwakarta, 100617

SoeDADANG Capres RI 2019 Indie-Label

Teman teman yg sudah pasti baik….

Sayah, di Pilpres 2019 merasa terpanggil untuk mencalonkan diri sebagai CAPRES RI dari jalur INDIE-LABEL…

Keinginan ini berdasarkan fakta bahwa presiden INDONESIA dari Soekarno hingga Soejoko belum pernah ada yang becus mengelola NEGARA…

Saya yakin sebagian besar teman2 tidak setuju, hanya dikarenakan Sayah disinyalir sebagai Urang SUNDA, padahal Alloh SWT pun tahu, kalau Sayah mah Urang GARUT, aseli lagi !! Dan bukan kawe-kawean, tentunyaaahh…

Bila terpilih nanti, program pertama saya adalah: mengusahkan agar Indonesia kembali ke UUD45Aseli, membuang jauh-jauh Amandemen UUD2002 yang sontoloyo itu….

Dan penguatan kembali filosofi Bhinneka Tunggal Ika, dengan konsep FEDERASI NUSANTARA yang MERDESA: Adil-Makmur-Beradab, tentunyaaahh…

Demikian pemberitahuan dari Sayah, lebih kurangnya wajib diterima, demi kejayaan NUSANTARA dan perlawanan terhadap penjajahan KAPITALISME-GLOBAL-CHINA dan sejenisnya, tentunyaaahh…

Rawasari-Purwakarta, 090617

Akibat Fanatisme Buta

By Dadang Merdesa
 Kata Rendra, pornografi itu tak begitu berbahaya, karena tergantung persepsi seseorang terhadap sesuatu yang dianggap porno. Walaupun di ruang publik tentu saja tak dibenarkan. Bukankah dijaman Khilafah-Katholik VICTORIA, sungguh puritan dan penuh kemunafikan…??

Yang berbahaya itu PORNOAKSI dan KORUPSI termasuk di dalamnya, tentunyaaahh…

Menurut survei, sebuah bangsa yang penuh dengan peraturan yang sangat ketat, justru banyak terjadi kejahatan yg tersembunyi dan melahirkan keMUNAFIKan juga perilaku IRASIONAL…

Keluarga yang sangat PROTEKTIF secara keAGAMAan, akan berakibat, terutama pada anak PEREMPUAN, diluar rumah menjadi liar, karena MEMBERONTAK…

Ingatlah hukum ARCHIMIDES, apabila air ditekan, maka akan berbanding berbalik sejumlah tekanannya…

Dalam istilah BUDDHA, segala sesuatu akan mendapatkan KHARMA…
Itulah yang menjelaskan, kenapa artis-artis bom-seks dan cenderung pemberontak, biasanya berasal dari keluarga yg sangat fanatik dalam keAGAMAan. Maka keARTISan sebagai sarana pemBERONTAKan alam bawah-sadar.

Itulah juga yang menjelaskan kenapa Para Aktivis dan Seniman yang anti terhadap MILITERISME dan SOEHARTO, biasanya justru berasal dari keluarga militer dan anak TENTARA. Yang masa kecilnya mungkin saja dididik secara disiplin keras, sehingga setelah dewasa merasa ada yang kehilangan masa kanak-kakaknya. Jadi seniman sebagai konpensasi dari rasa dendam. Sebagai contoh, Iwan Fals, Yenny Rosa Damayanti, Dik Doank dan seterusnya, silahkan ditelusuri.

Atau bisa juga anak dari seorang Kiai, yang sangat keras dalam menjaga rasa keAGAMAan…

Itulah mengapa lahir PROTESTAN, sebagai anti-tesa terhadap KHILAFAH-KATHOLIK, tentunyaaahh…
Bahkan ISLAM lahir pun sebagai jawaban terhadap IMPERIUM-KATHOLIK yang didirikan oleh Kaisar Romawi bersama Pengikut YESUS Allaihissalam bersekutu dengan Imperium-Romawi. Didirikan setelah 326 tahun YESUS Allaihissalam wafat, tentunyaaahh….
Batavia, 230617